Sejatinya, keterlibatan Andi di usaha percetakan berawal dari ketidaksengajaan. Ketika masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar pada 2006 silam, ia diminta mendesain pin untuk keperluan organisasi di sekolahnya. “Ternyata, teman-teman minta supaya saya sekaligus yang mencetak pin itu,” kisahnya seperti dinukil dari Kontan.co.id.
Andi pun menyanggupinya. Meski, katanya, waktu itu masih sulit menemukan tempat percetakan pin. Setelah pin yang dipesan rampung, teman-teman sekolahnya malah menyangka ia memang punya bisnis percetakan. Alhasil, semakin banyak teman-teman dan organisasi lainnya di sekolah yang minta dibuatkan pin. Saking membawa banyak pesanan, toko percetakan memberikan harga khusus kepada Andi.
Sejak itulah, ia melihat pembuatan pin sebagai peluang bisnis. Mulai 2008, ia makin serius menggarap order pembuatan pin. Maklum, ia bertekad mengumpulkan modal untuk merintis usaha sendiri.
Akhirnya, dengan modal Rp 2,5 juta hasil dari berjualan pin selama dua tahun, Andi merintis usaha percetakan. Uang itu dibelikan satu mesin pencetak pin. Ia menamakan usahanya Kretakupa, singkatan dari "kreasi tak kunjung padam".
Order terus berdatangan dari berbagai organisasi sekolah dan kampus di Makassar. Memang, Andi mendapat dukungan dari teman-temannya yang rajin mempromosikan kreasi pin buatannya.
Usahanya kian berkembang ketika ia melanjutkan kuliah di Universitas Hassanudin, Makassar. Jika sebelumnya hanya fokus menerima pesanan pin dan gantungan kunci, kemudian Kretakupa bermetamorfosis menjadi usaha percetakan yang komplit. Kini, kiosnya melayani pembuatan poster, brosur, kartu nama, stiker, plakat, hingga bendera kampanye.
Pelanggannya tersebar di berbagai daerah di tanah air. Bahkan, beberapa kali ia terima pesanan dari Malaysia dan Brunei Darussalam. Dibantu lima karyawan, Andi bisa menerima ribuan order percetakan dan merchandise tiap bulan. Alhasil, ia bisa meraup omzet berkisar Rp 60 juta hingga di atas Rp 100 juta sebulan.
------------------
Kendala di bisnis percetakan adalah masalah modal yang besar untuk membeli mesin cetak. Hal ini dapat diatasi dengan sistem makloon, kita bisa pergi ke tempat jasa cetak dengan membawa hasil desain yang disimpan dalam flashdisk. Artinya modal dasar bisnis percetakan bukanlah "uang" namun kemampuan desain grafis. Lebih jelas silahkan kunjungi http://sentrabisnisinternet.com/desain-cetak
---------------------
0 Comment to "Andi Arham, Raih Ratusan Juta dari Bisnis Percetakan"
Post a Comment