Sunday

Keripik Pedas Maicih


Memulai usaha menjual keripik dengan modal awal Rp 50 ribu pada 2010. Sedikit modifikasi, ia menjual keripik dengan rasa super pedas, sampai keripik ini punya nama lain, yakni pikset, singkatan dari “keripik setan” karena rasa pedasnya. Level pedas pada keripiknya pun ia bagi menjadi tiga tingkatan, yakni level 3, 5, dan 10.
Tak hanya menjual keripik singkong. Maicih yang menggunakan label bergambar nenek tua berkonde ini juga menawarkan beberapa varian, di antaranya keripik maka-roni dan basreng alias bakso goreng.
Pada awalnya, pembuatan keripik dilakukan oleh pihak ketiga. Namun, lama-kelamaan seiring dengan bertambahnya omzet Maicih, pembuatan keripik pun dilakukan oleh orang-orang yang memang bekerja langsung di bawah bendera Maicih.
Mengapa namanya Maicih? Menurut Dimas, ini merupakan tokoh rekaan yang pas dengan produknya. “Saya ingin ciptakan branding yang nyeleneh dan mau angkat makanan lokal, yang terbayang nenek-nenek tua yang dalam bahasa sunda disebut emak,” ujarnya.
Selain karena rasanya, bisa dibilang keripik pendatang baru ini beken karena metode pemasaran yang tidak biasa. Menggunakan media sosial Twitter, merek keripik ini menyebar dengan cepat dari mulut ke mulut.

Share this

0 Comment to "Keripik Pedas Maicih"

Post a Comment